Saturday, March 17, 2018

Hakekat Bangsa dan Negara

Hakekat Bangsa dan Negara


       Sebelumnya ini artikel kedua saya tentang Pendidikan,untuk kali ini materi yang akan saya pos tentang "Hakekat Bangsa dan Negara� langsung saja....

     


        A.     Makna manusia, masyarakat-bangsa, dan negara

    1.    Manusia

Manusia diciptakan oleh tuhan yang maha esa memiliki kedudukan dan martabat yang paling tinggi diantar makhluk lain ciptaan-Nya. Manusia diberikan akal dan pikiran sehingga dalam kondisi tertentu mampu memenuhi hasrat dan kebutuhan hidupnya. Kemudian, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan merdeka dan mempunyai haik serta martabat yang sama.

Manusia berasal dari bahasa sansekerta, yaitumanu. Artinya berpikir dan berakal budi. Dalam sejarah homo berarti manusia.  Manusia didalam pergaulan hidupnya ditakdirkan sebagai makhluk social. Aristoteles (384-322 SM), salah seorang filsuf yunani mengatakn bahwa manusia itu makhluk yang bergaul, bermasyarakat.

      a    )      Manusia Sebagai Mahkluk Individu

Manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada ciri khas yang dimiliki manusia yang membedakan dirinya dengan makhluk lainnya. Hal itu karena manusia dilahirkan ke dunia ini memiliki sifat yang berbeda-beda. Oleh karena itu, manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Ciri manusia yang merupakan kepribadian, yaitu sifat khas yang dimiliki seseorang, sikap, tempramen, watak (karakter), tipe, dan minat.

Manusia sebagai makhluk individu adalh bebas. Manusia bebas menentukan apa yang ingin dilakukannya, dipikirkannya, dan dikatakannya. Namun manusia juga harus bertanggunga jawab terhadap semua yang diperbuatnya.


      b)      Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang memiliki kemampuan, kebutuhan, dan kebiasaan untuk berkomunikasi dan berhubungan, serta berorganisasi dengan manusia lain. Aristoteles mengatakan bahwa manusia sebagai zoon politicon. Dengan kata lain, manusia merupakan homo socius. Homo artinya manusia, dan socius berarati kawan. Jadi manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.

Manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan orang lain. Segala kebutuhan manusia tidak akan tercapai apabila manusia tidak menjalin kerja sama yang baik dengan manusia lain. Manusia bekerja sama memenuhi kebutuhan hidup, baik materil maupun spiritual dalam melanjutkan kehidupannya dan mempertinggi derajat kemanusiaan.

Hubungan kerjasama antarmanusia itu akan membentuk satu kelompok. Pengelompokan antarmanusia ini didasarkan pada kemampuan berkomunikasi, mengungkapakan rasa, dan kemampuan bekerja sama. Akibatnya, manusia akan memiliki nilai solidaritas, nilai berorganisasi, dan nilai kebersamaan. Pengelompokan manusia tersebut akan membentuk suatu masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup bersama dan terikat adanya kepentingan, serta saling memengaruhi. Masyarakat yang terbentuk lama-kelamaan akan menciptakan suatu bangsa dan negara.

     2.    Masyarakat � Bangsa

Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama. Mereka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda � beda tingkatannya.

Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa, kota, daerah, dan Negara. Pada umumnya ada tiga macam golongan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

    a)    Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga, suami-istri (gemeinschaft)

      b)   Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan / pekerjaan, perkumpulan ekonomi, koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian, dan olahraga (gezelschaft).

     c)    Golongan yang berdasarkan hubunugan tujuan / pandangan hidup atau ideology, partai politik, perkumpulan agama, bangsa, dan Negara.

Bangsa adalah sekelompok manusia / orang yang memiliki hal � hal berikut.

a)    cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan

       a)   perasaan senasib sepenanggungan

       b)    karakter yang sama

       c)   adat istiadat / budaya yang sama

       d)    satu kesatan wilayah

       e)      teroganisir dalam satu wilayah hukum

     3.    Negara

Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat(belanda), the state (inggris), I�etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan  der staat (jerman).

Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal.

Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur.

Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga legislative, eksekutif, yudikatif) yang merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban tugasnya, Negara memliki aparatur Negara dengan wewenangnya

       B.   Proses Pembentukan Bangsa-Negara

Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu model ortodoks dan model mutakhir.

1.       Model Ortodoks.

Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel.

Ciri-ciri model Ortodoks :

a.       Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu bangsa membentuk suatu Negara.

b.      Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya membentuk struktur pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru.

c.       Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara.

d.      Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional.

2.       Model mutakhir.

Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun 1776.

Ciri-ciri Model Mutakhir:

a.       Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa menjadi satu bangsa.

b.      Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan tentang identitas cultural yang baru.

c.       Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya bangsa Negara.

d.      Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses integrasi nasional.

       C.     Proses Terbentuknya Bangsa

Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson,  dapat ditelaah lebih lanjut mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel,  bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan sebagai komunitas polotik yang dibayangkan? Karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak kenal satu sama lain. Begitupula dengn bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau penduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relatif jelas. Kekuasaan dan wewenang suatu bangsa atas suatu wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewenang kenegaraan atau Negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.

 Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
a   .       Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.

b   .      Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat membentuk bangsa negara.

c    .       Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa.

d   .      Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).

e   .       Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.

f.       Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain.

g  .       Kelembagaan, Lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat.

2.    Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi

a   .       Negara sebagai Organisasi Kekuasaan

b   .      Negara sebagai Organisasi Politik

c   .       Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan

d   .      Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat



       D.     Proses Terbentuknya Negara

      1.    Unsur-unsur Negara

Menurut para ahli Negara, antara lain Oppenheimdan Lauterpacht,  tiga unsure pokok tersebut adalah sebagai berikut:

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.